REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan dukungannya terhadap program gerakan pelajar menabung yang dicanangkan Presiden Joko Widodo Juni lalu. Program yang dikenal dengan akronim Simpanan Pelajar atau Simpel tersebut, menurut Soekarwo, memuat pendidikan ekonomi dan keuangan bagi anak-anak dan remaja.
“Gerakan menabung untuk pelajar ini merupakan kampanye untuk hidup hemat bagi anak-anak, agar sejak dini mereka tidak konsuntif,” ujar Pakde Karwo, sapaan akrabnya, saat memberikan sambutan pada acara penghargaan bidang pendidikan Widya Karya Nugraha Tahun 2015 dan peluncuran Tabungan Simpel Bank Jatim, di Surabaya, Selasa (27/10).
Demi menyukseskan program yang menjadi amanat langsung presiden tersebut, Soekarwo meminta pihak bank tidak membebankan biaya administrasi. Alasannya, menurut Seokarwo, kemampuan anak-anak untuk menabung tidaklah terlalu banyak. Apabila dibebani biaya administrasi, menurut dia, besar kemungkinan tabungan mereka tidak bertambah, bahkan bisa jadimalah akan habis.
Menurut Soekarwo, gerakan pelajar menabung sebenarnya sudah ada sejak tahun-tahun sebelumnya. Sayang, kata dia, program-program tersebut semakin tidak populer. Oleh karena itu, ia mengaku sangat mendukung dihidupkannya kembali gerakan menabung untuk pelajar.
Menurut Soekarwo, sistem keuangan yang baik tidak hanya mengurusi mereka yang beruang, tetapi juga merangkul kelompok kecil agar mereka lebih berdaya. Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad menyampaikan, gerakan pelajar menabung tidak hanya bermanfaat secara praktis bagi ara pelajar, tetapi juga bagi perekonomian Indonesia.
“Indonesia banyak berhutang di luar negeri, karena masyarakat belum sadar akan manfaat menabung,” kata dia.