REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Calon bupati Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) Abdul Khayir dan calon wakil bupati Abdul Hamid terus melakukan blusukan hingga ke pedalaman Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. Khayir-Hamid menyentuh langsung masyarakat di Desa Rite, Desa Kole, Desa Tolowata, Desa Talapiti, dan Desa Nipa
Dari 5 desa yang disambangi, terdapat 3 desa yang masih terisolir lantaran tidak mempunyai sarana komunikasi, yaitu Desa Rite, Desa Tolowata, dan Desa Talapiti. "Bahkan untuk mendapatkan sinyal beliau sering naik turun bukit," kata seorang petani, Muhammad Ismail, Selasa (27/10).
Ismail berharap Khair-Hamid terpilih sebagai bupati Bima. "Tolong bangun sarana dan prasarana komunikasi di desa ini. Agar ke depannya bisa lebih baik lagi, karena sarana komunikasi begitu penting bagi masyarakat di desa ini," katanya.
Masyarakat terlihat antusias menyambut blusukan pasangan calon independen ini. Masyarakat turun ke jalan menggunakan sepeda motor dan mobil mengiringi kedatangan pasangan yang akrab disapa KH ini. Masyarakat rela berada di tengah terik panas matahari untuk melihat bagaimana sosok Abdul Khayir yang diusung rakyat Bima lewat 44.027 dukungan KTP.
Calon bupati Bima Abdul Khayir mengaku prihatin dengan minimnya sarana komunikasi di tiga desa tersebut. Padahal, lanjut Khayir, seharusnya sudah tidak ada lagi daerah yang belum terjangkau sinyal komunikasi. "Apalagi di era internet seperti sekarang ini. Kita berharap segara ada provider komunikasi yang masuk ke desa ini. Kita akan informasikan ke Jakarta," ujarnya.