Kamis 29 Oct 2015 14:11 WIB

BI: Pasar Masih Percaya Fed Rate tidak Naik

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
The Fed/Ilustrasi
Foto: ABC News
The Fed/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABYA -- Bank Indonesia (BI) menilai penundaan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (Fed Rate) akan dianggap biasa oleh pasar. Meski, kenaikan ini dipastikan akan dilakukan.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, setelah keputusan rapat The Fed pada Oktober ini, hasil rapat Desember masih ditunggu. Menurut Mirza, konsensus pasar masih percaya suku bunga The Fed tidak akan naik tahun ini. 

''Itu pasti dilakukan. Kalau tidak 2015, di 2016, entah pada kuartal satu, dua atau kapan. Pasar akan terbiasa,'' ungkap Mirza usai pembukaan ekspo Indonesia Shari'a Economic Festival, Kamis (29/10).

Biasanya saat rapat The Fed, lanjut Mirza, kurs mata uang negara berkembang melemah, tapi setelah itu menguat lagi. Pasar akan terbiasa dengan itu.

BI masih berpendirian dan melihat masih ada ruang untuk pelonggaran kebijakan moneter. Kebijakan moneter ini pun tidak harus suku bunga, bisa berupa instrumen moneter lain.

''Pelonggaran ini karena dua faktor, pertama karena inflasi Indonesia di bawah empat persen tahun ini. Kedua, defisit transaksi berjalan (CAD) terkendali di bawah 2,5 persen dan semoga tetap terkendali,'' kata Mirza.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement