REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank sentral AS The Federal Reserve mempertahankan suku bunganya dalam pengumuman pada Kamis (30/1/2025) WIB. Artinya, kebijakan suku bunga The Fed tetap di level 4,25-4,50 persen. Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan tidak akan terburu-buru untuk memangkasnya lagi sampai data inflasi dan data tenaga kerja menunjukkan angka yang cocok.
Keputusan dan komentar Powell menempatkan kebijakan Fed dalam pola bertahan pada saat lanskap ekonomi AS tampak stabil dan sangat tidak pasti dengan serangkaian fundamental ekonomi makro yang sehat yang tidak banyak berubah dalam beberapa bulan terakhir. Akan tetapi, keputusan mendatang dari pemerintahan Trump tentang imigrasi, tarif, pajak, dan area lain dapat mengganggu.
Setelah pertemuan kebijakan pertama mereka selama masa jabatan kedua Presiden Donald Trump di Gedung Putih, Powell mengatakan pejabat Fed menunggu untuk melihat kebijakan apa yang diberlakukan sebelum menilai dampaknya terhadap inflasi, pekerjaan, dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, tanpa alasan untuk menyesuaikan suku bunga lebih lanjut sampai data menunjukkan penurunan inflasi yang baru atau meningkatnya risiko terhadap pasar pekerjaan.
"Saya pikir sikap kebijakan kami sangat terukur," kata Powell dikutip dari Reuters.
Setelah The Fed menurunkan suku bunga tiga kali pada akhir tahun lalu, inflasi sebagian besar bergerak menyamping dalam beberapa bulan terakhir, tetapi tetap dalam kondisi relatif tinggi. FOMC yang menetapkan kebijakan bank sentral mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah keputusan bulat untuk mempertahankan suku bunga acuan semalam dalam kisaran 4,25 persen-4,50 persen saat ini.
Pembacaan inflasi utama baru-baru ini tetap sekitar setengah poin persentase atau lebih di atas target The Fed, jauh lebih rendah dari tertinggi 40 tahun yang terlihat setelah pandemi. Pejabat The Fed mengatakan mereka sebagian besar percaya kemajuan dalam menurunkan inflasi akan berlanjut tahun ini, tetapi sekarang telah menunda suku bunga sambil menunggu data untuk mengonfirmasinya.
"Aktivitas ekonomi terus berkembang dengan kecepatan yang solid. Tingkat pengangguran telah stabil pada level rendah dalam beberapa bulan terakhir, dan kondisi pasar tenaga kerja tetap solid," kata pernyataan The Fed.
Powell mengatakan kepada wartawan bahwa The Fed tidak perlu terburu-buru untuk menyesuaikan sikap kebijakan dan kebijakan moneter dinilai sudah diposisikan dengan baik untuk menghadapi tantangan yang ada. Ia mencatat ada risiko untuk memangkas suku bunga terlalu agresif.