Kamis 29 Oct 2015 22:07 WIB
Usaha Rakyat

'Perhiasan Emas yang Dijual di Arab dari Jawa Timur'

Rep: Andi Nurroni / Red: Nur Aini
Pegawai menunjukan perhiasan emas di Toko Emas Cantik, Pasar Tebet, Jakarta, Jumat (9/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Pegawai menunjukan perhiasan emas di Toko Emas Cantik, Pasar Tebet, Jakarta, Jumat (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Jawa Timur merupakan salah satu provinsi sentra perhiasan di tanah air. Saat ini, provinsi paling timur di Pulau Jawa tersebut memenuhi 29 persen permintaan perhiasan nasional. Dalam satu-dua tahun ke depan, Jawa Timur menargetkan menguasai 35 persen pasar perhiasan tanah air.

Selain menargetkan perluasan pasar domestik, Jawa Timur juga berkomitmen mendorong peningkatan ekspor perhiasan. Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat meluncurkan Aplikasi Dashboard Pengendalian Ekspor-Impor di Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (29/10).

Menurut Soekarwo, perhiasan asal Jawa Timur saat ini semakin diminati pasar internasional. Ia menggambarkan, perhiasan asal Jawa Timur cukup dominan di pasar Benua Amerika. 

“Apalagi ketika berkunjung ke Arab, sebagian besar emas yang diperjualbelikan adalah buatan dari beberapa daerah di Jawa Timur, seperti Lumajang, Lamongan, Mojokerto dan Malang,” kata Soekarwo.

Menurut Soekarwo, selama ini, Pemprov Jawa Timur, melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian memberi dukungan sebesar-besarnya terhadap penguatan industri perhiasan. Beberapa tindakan telah dilakukan, ia mencontohkan, seperti pengembangan desain,  peningkatan teknologi pembuat perhiasan,  pendaftaran paten produk, serta mengupayakan standardisasi internasional.

”Mendaftarkan produk perhiasan Jawa Timur sangat penting agar tidak diakui oleh negara lain. Karena selama ini sudah sering produk Jawa Timur diakui milik negara lain, “ kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Soekarwo mengingatkan agar semua pengusaha perhiasan mengutamakan kejujuran dalam berbisnis. Karena kualitas perhiasan, seperti batu mulia, kata Soekarwo, tidak bisa dipalsukan. Menurut Soekarwo, kejujuran merupakan kunci utama agar bisa bersaing di pasar internasional.  

Soekarwo menyampaikan, dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, 11 di antaranya penghasil produk perhiasan. Daerah-daaerah tersebut di antaranya adalah  Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Jombang, Kabuaten Lumajang, dan yang terbaru, dengan kekayaan batu mulianya, adalah Kabupaten Pacitan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement