REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana mengunjungi Rumah Evakuasi Ibu dan Anak di Jalan KH. Azhari, Lorong Keramat, Kelurahan Lima Hulu Laut, Kecamatan Seberang Hulu Satu, Palembang, Jumat (30/10). Rumah evakuasi tersebut didirikan secara mandiri oleh masyarakat yang peduli pada korban asap.
Tiba di rumah evakuasi, Presiden melihat-lihat kondisi rumah berukuran 5x8 meter tersebut. Semua ventilasi ditutup rapat sehingga ruangan kedap dari asap. Kemudian, dalam ruangan diberi pembersih udara dan AC. Saat Presiden datang, ada sekitar 20 bayi dan balita, beserta ibu mereka yang dievakuasi ke rumah tersebut.
"Saya lihat sebuah rumah evakuasi yang baik karena di dalamya ada tenaga medisnya, ada obatnya, komplit," kata Jokowi.
Ia mengapresiasi keterlibatan masyarakat dalam bencana asap. Dalam kunjungannya itu, Presiden sekaligus memberi bantuan untuk operasional rumah evakuasi bayi dan anak tersebut.
Salah satu inisiator rumah evakuasi bayi dan anak korban asap, Emmy Hafild, meminta Presiden Jokowi mengoptimalkan keberadaan gedung-gedung milik pemerintah untuk menjadi posko pengungsian. "Fasilitas milik pemerintah harusnya dipakai untuk itu. Rumah bupati dan gubernur kan besar-besar," ujar Emmy.