REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dua kubu partai Golkar akan menggelar silaturahim nasional (silatnas) di kantor DPP, Slipi, Ahad (1/11). Silatnas ini ditujukan untuk menatap masa depan kemenangan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 9 Desember nanti.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil musyawarah nasional (munas) Bali, Nurdin Halid mengatakan, silatnas akan menjadi awal kebangkitan dari partai berlambang pohon beringin ini.

Menurutnya, gelaran yang memertemukan seluruh kader dari dua kubu dan calon kepala daerah yang diusung Golkar ini akan mencairkan suasana. Namun, silatnas tidak akan membahas soal pertikaian yang selama ini terjadi di Golkar.

Pertemuan yang juga akan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ini hanya untuk pemantapan calon kepala daerah jelang pilkada serentak. Namun, Nurdin tidak menampik komunikasi antara dua ketua umum Golkar akan menjadi pintu masuk terjadinya penyatuan dua Golkar.

Namun, hal itu sangat tergantung dari komunikasi Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Nurdin bahkan yakin, sudah ada pembicaraan diatara keduanya soal masa depan partai Golkar. “Kesepakatan untuk bersatu menatap masa depan, seperti pemenangan pemilu, saya yakin sudah ada (dari keduanya),” kata Nurdin Halid di Jakarta, Ahad (1/11).

Silatnas yang akan berlangsung di kantor DPP Partai Golkar ini juga akan menghadirkan tokoh-tokoh senior Golkar. Antara lain, Akbar Tandjung, BJ. Habibie dan JK. Wapres JK dan Aburizal dijadwalkan akan memberikan pidato dalam acara itu.

JK akan berb9icara sebagai tokoh senior Golkar dan Wakil Presiden, sedangkan Aburizal akan berpidato mewakili dirinya dan Agung Laksono. Seluruh calon kepala daerah yang diusung Golkar, 238 daerah juga akan hadir di Jakarta.

Menurut Nurdin, dalam acara yang akan digelar mulai pukul 18.00 WIB tersebut, tidak akan ada waktu untuk ‘sharing’ personal atau pembahasan yang sifatnya teknis. Namun pertemuan ini hanya mencairkan suasana untuk dorongan moril bagi seluruh calon kepala daerah. “Yang penting mencairkan suasana,” imbuh dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika