REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Terus bergulirnya polemik kasus pembakaran perangkat kesenian reog di Konsulat Jenderal Republik Indonsia (KJRI) di Davao City, Filipina, membuat Kementerian luar negeri (Kemenlu) Indonesia akan mengirimkan tim untuk meninjau langsung ke lapangan.
Direktur Informasi dan Media Kemenlu Indonesia Siti Sofia Sudarma mengatakan, Kemenlu dalam waktu dekat mengirimkan tim untuk meninjau langsung sekaligus mengklarifikasi pembakaran perlengkapan reog.
‘’Kami belum tahu kapan tim akan berangkat ke sana, tetapi yang jelas sesegera mungkin. Tinggal menunggu perintah dari pimpinan,’’ ujarnya kepada Republika, Selasa (3/11).
Dia menegaskan, mengklarifikasi persoalan ini penting untuk dilakukan karena banyak pihak yang ingin mempertanyakannya, termasuk Paguyuban Reog Jabodetabek. Meski demikian, Kemenlu telah mengklarifikasi ke Konjen RI di Davao City melalui telepon.
Pihak Konjen, kata dia, mengakui melakukan pembakaran itu. ‘’Pembakaran terpaksa dilakukan karena alat kesenian yang telah berusia 30 tahun tersebut kondisinya sudah rusak dan dimakan rayap,’’ ujarnya mengutip pernyataan pihak Konjen. Pihaknya berjanji akan segera mengklarifikasi dan menyelesaikannya.