REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Umum Partai Golkar hasil munas Bali, Aburizal Bakrie (ARB) menegaskan tidak akan ada musyawarah nasional Partai Golkar tahun ini. Munas Golkar akan digelar tahun 2019 nanti untuk memilih ketua umum yang baru menggantikan kepengurusan hasil munas Bali.
Hal itu sekaligus membantah dua kubu partai Golkar akan menggelar munas luar biasa (munaslub). “Tidak ada munaslub, munas tahun 2019,” kata Aburizal saat menyambangi Mukernas IV PKS di Depok, Selasa (3/11).
ARB menegaskan, partainya kan segera bersatu kembali. Terlebih, komunikasi sudah mencair antara kepengurusan hasil munas Bali dan munas Ancol setelah digelarnya silaturahim nasional (silatnas) di kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Ahad (1/11) kemarin. ARB menambahkan, perkara kasus Golkar sudah menghasilkan dua keputusan hukum.
Pertama, soal kasasi yang dikeluarkan Mahkamah Agung (MA), dan kedua putusan di Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta. Dengan dua putusan hukum tersebut, menghasilkan momentum untuk penyatuan partai Golkar. Putusan hukum itu menjadi kemenangan bagi seluruh kader Golkar.
Selain itu, Golkar sudah bisa lebih fokus untuk berkontribusi di Koalisi Merah Putih (KMP). Namun, untuk penyatuan ua kubu ini, menurut Aburizal masih perlu komunikasi dengan pihak Agung Laksono.
“Pasti akan ada pembicaraan-pembicaraan lebih lanjut (dengan Agung Laksono),” tegas dia.