REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Angkatan Udara Rusia menegaskan, mereka hanya menargetkan kelompok teroris, termasuk ISIS di Suriah.
"Pertempuran ini ditujukan secara khusus terhadap teroris di teritori Suriah. Tidak ada serangan udara yang dilancarkan ke target lain, sebagai contoh pasukan yang disebut oposisi moderat," ujar Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov, Rabu (4/11).
Antonov berbicara dalam pertemuan menteri pertahanan ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia. Menurut Antonov, saat ini ada 25 hingga 30 ribu teroris asing yang bertempur untuk ISIS, termasuk di antaranya dari negara di kawasan Pasifik, begitupula Rusia.
"Apakah mereka harus kembali pulang. Membawa potensi kekerasan dan ekstremisme. Mereka akan mengajarkan paragadima radikal," ujarnya.
Ia menambahkan, Rusia sedang berupaya untuk meningkatkan kerja sama dengan aktor di kawasan dan internasional terkait operasi di Suriah. "Kita telah melakukan komunikasi langsung dengan Turki. Kami juga terus berkonsultasi dengan Israel, Mesir dan Negara Teluk Persia," ujarnya.
Rusia telah menggelar operasi di Suriah sejak akhir September lalu. AS menuding Rusia tidak hanya menyasar kelompok ISIS, namun juga pasukan moderat.