Kamis 05 Nov 2015 19:25 WIB

Antrean Truk Sampah Pemprov DKI Capai 8 Km di Bantargebang

Rep: c37/ Red: Nidia Zuraya
 Pekerja menaikkan sampah ke dalam truk sampah di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (1/7). (Republika/ Yasin Habibi).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pekerja menaikkan sampah ke dalam truk sampah di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (1/7). (Republika/ Yasin Habibi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Antrean truk sampah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang semakin panjang, bahkan mencapai sejauh delapan kilometer. Panjangnya antrean tersebut disebabkan Jalan Transyogi Cibubur, Kabupaten Bogor yang selama ini menjadi rute truk sampah DKI Jakarta hanya boleh dilalui mulai pukul 21.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB sejak Selasa (3/11) kemarin.

Menurut salah seorang warga Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Jumantrio, sejak Selasa malam kemarin, antrean truk sampah DKI Jakarta yang akan masuk ke TPST Bantargebang semakin panjang. Biasanya, kata Jumantrio, antrean truk sampah hanya terlihat di sekitar jalan menuju gerbang TPST Bantargebang. Namun, kini antrean terlihat lebih panjang, bahkan hingga 8 kilometer.

"Antrean makin panjang, makin parah sejak Selasa kemarin," ujar Jumantrio Ketua Karang Taruna RT 02 Kelurahan Cikiwul pada Kamis (5/11).

Jumantrio menjelaskan, titik antrean terlihat dimulai dari timbangan di TPST Bantargebang hingga simpang Cipendawa, Jalan Siliwangi. Antrean tersebut terlihat rutin mulai pukul 21.00 WIB, dan berakhir pada pagi hari atau sekitar pukul 05.00 WIB.

Kasi Humas Polsek Bantargebang, Ipda Wasidi mengatakan, antrean panjang di jalan utama tak mengganggu arus lalu lintas. Hal ini dikarenakan pada malam hari jalan itu cenderung sepi. "Kalau malam hari cenderung sepi. Aktivitas masyarakat dan industri lebih banyak pada siang hari," ujar Wasidi.

Wasidi pun membantah kabar yang beredar bahwa penyebab antrian panjang tersebut karena adanya penghadangan truk sampah oleh warga. "Antrean panjang itu dampak dari dibatasinya jam operasional truk sampah yang melintas di jalur transiogi," katanya.

Menurutnya, antrean mengular ke jalur Bekasi karena mayoritas truk sampah keluar dari Tol Bekasi Barat, kemudian melalui rute Jalan Ahmad Yani- Jalan Siliwangi-TPST Bantargebang. "Sebetulnya lebih dekat lewat Bekasi Barat, dibanding Transiogi. Makanya supir banyak yang melintas di Bekasi Barat," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement