Jumat 06 Nov 2015 11:12 WIB

UII Belum Dibutuhkan di Indonesia

Rep: c16/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana perkuliahan di salah satu kampus.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Suasana perkuliahan di salah satu kampus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana pendirian Universitas Islam Internasional (UII) oleh pemerintah mendapat respons dari berbagai kalangan terutama ormas Islam. Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) Arifin Junaidi menilai rencana pemerintah dibawah Kementerian Agama (Kemenag)tersebut belum perlu dilakukan di Indonesia. "Menurut saya (rencana) ini tidak perlu," ujar Arifin kepada Republika.co.id, Kamis (4/11).

Arifin mengakui selama ini banyak yang mengatakan bahwa Islam yang rahmatan lil'alamin bisa ditemukan di Indonesia. Tidak heran banyak orang-orang dari luar negeri yang ingin belajar Islam di Indonesia.

Namun, untuk memenuhi kebutuhan orang asing yang ingin belajar Islam di Indonesia, Arifin mengatakan, pemerintah bisa merevitalisasi lembaga pendidikan Islam yang sudah ada misalnya pesantren dan perguruan tinggi seperti Universitas Islam Negeri (UIN). 

Kalaupun rencana ini akan direalisasikan, Arifin berharap UII bisa mengadopsi pola pendidikan pesantren yang sudah terbukti berkembang dan maju.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement