REPUBLIKA.CO.ID, Rintik hujan mulai membasahi Jalan Raya Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (6/11) sore. Makin lama, hujan pun turun dalam intensitas ringan.
Sejumlah pengendara motor memilih menepi ke teras pertokoan terdekat. Beberapa di antara mereka terlihat sigap mengeluarkan jas hujan dari bagasi motor, memakainya lalu melanjutkan perjalanan.
Velintina, 22, memilih tetap menanti hujan reda. Mahasiswi Universitas Pamulang (Unpam) teresebut berniat pulang ke rumahnya di kawasan Serpong. "Saya tidak membawa jas hujan. Kebetulan memang belum persiapan untuk musim hujan. Sebab, hujan di Tangsel masih ringan, bisa ditunggu sampai reda," tuturnya.
Mahasiswi Jurusan Ilmu Hukum ini pun mengakui jika belum memiliki jas hujan. "Sebelumnya hanya bawa payung. Kebetulan saat ini sedang mengerjakan tugas akhir sehingga membawa motor untuk keperluan mobilitas. Setelah hujan mulai turun teratur saya baru akan sedia jas hujan," lanjutnya.
Berbeda dengan Velintina, dua orang driver gojek Maryadi dan Husain Habibi, sudah jauh-jauh hari mengantisipasi datangnya musim hujan. Husain sudah menyediakan dua pasang jas hujan jenis setelan jaket dan celana. Satu jas hujan digunakan untuk dia sendiri. Satu kas hujan lain disediakan untuk calon penumpang.
"Dua jas hujan itu saya sediakan sendiri. Memang belum pernah mengantar penumpang saat hujan turun. Saya hanya bersiap sesuai instruksi kantor," ungkapnya.
Menurut Maryadi, pihak Gojek telah resmi menyatakan tidak akan menyediakan jas hujan bagi driver maupun penumpang. Namun, driver diwajibkan untuk memiliki jas hujan sendiri dan menyediakan satu jas hujan untuk penumpang.
"Saya sudah pernah mengantar penumpang saat hujan kemarin. Kebetulan baru punya satu jas hujan. Jadi, jas hujan itu digunakan penumpang dan saya cukup pakai jaket saja," jelasnya.
Dalam waktu dekat, Maryadi berencana membeli jas hujan setelan jaket dan celana. Karena harganya yang cukup mahal, Maryadi berencana menggenapi dulu sejumlah uang yang sudah disisihkannya.