Sabtu 07 Nov 2015 17:35 WIB

Aktivitas Gunung Barujari Masih Tinggi

Rep: c20/ Red: Taufik Rachman
Aktivitas Gunung Barujari yang berada di tengah danau Segara Anak mengeluarkan debu vulkanik saat meletus di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Ahad (25/10).
Foto: Antara/Lalu Edi
Aktivitas Gunung Barujari yang berada di tengah danau Segara Anak mengeluarkan debu vulkanik saat meletus di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Ahad (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Aktivitas vulkanik Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, di Lombok, NTB masih cukup tinggi. Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) mengatakan berdasarkan informasi visual dan data kegempaan dari Pos Pantau Gunung Rinjani, terlihat asap putih tebal tinggi 1.000-1.500 meter.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sebaran abu vulkanik tipis terlihat pada Sabtu pukul 10.00 WIB di Selatan-Barat Daya. Ia menilai sebaran abu tersebut lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.

"Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar dan Bandara di Banyuwangi juga aman dari abu. Namub, kegempaan tremor menerus 3-44 mm (dominan 15 mm) dan potensi erupsi masih cukup tinggi," kata Sutopo saat dihubungi, Sabtu (7/11).

Sutopo mengungkapkan bila status Gunung Rinjani masih waspada level dua,. Selain itu, evaluasi dari PVMBG, tingkat kegempaan Gunung Rinjani setelah erupsi pertama pada 25 Oktober lalu pun masih menunjukkan peningkatan dalam amplitudo tremor.

Dari 2 hingga 5 November 2015, lanjut Sutopo, hasil pengamatan menunjukkan  tremor berkorelasi dengan erupsi yang terjadi secara menerus dari kerucut Gunung Barujari."Asap kawah keluar dengan tinggi maksimum 2.000 meter di atas Gunung Barujari," ujar Sutopo

Sutopo menambahkan, jatuhan piroklastik yang jatuh di badan Barujari dan aliran lava yang mengalir ke arah timur laut kini menuju Kaldera Gunung Rinjani. Ancaman bahaya secara langsung, menurut dia, berupa jatuhan piroklastik dan aliran lava masih berada di dalam Kaldera Rinjani.

"Hingga saat ini belum perlu ada pengungsian. Masyarakat di sekitar Gunung Rinjani dan pengunjung wisatawan tidak diperbolehkan beraktivitas di dalam Kaldera Rinjani dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Barujari," katanya.

Untuk mengantisipasi dampak erupsi ini, kata Sutopo, BPBD sudah mendirikan tenda pengungsi di 9 lokasi, yakni 4 tenda di Lombok Utara, 3 tenda di Lombok Barat dan 2 tenda lombok tengah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement