REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Merebus kacang lebih dari 12 jam ternyata dapat mengurangi reaksi alergi bahan makanan yang satu ini pada anak-anak. Demikian temuan yang dihasilkan dari riset terbaru seorang peneliti di Universitas Flinders, Dr Billy Tao.
Dr Tao mengatakan dirinya terinspirasi oleh riset serupa yang dilakukan pada 1990-an oleh peneliti Kirsten Bayer.
"Kirsten Bayer menemukan kalau anak-anak di Cina tidak banyak yang bermasalah dengan alergi kacang," katanya.
Dr Bayer meyakini sedikitnya kasus alergi kacang di Cina bisa di disebabkan karena anak-anak di Cina lebih sering mengonsumsi kacang rebus ketimbang kacang goreng.
Dr Tao mengatakan percobaan awal yang dilakukan Dr Bayer menunjukan kacang yang direbus selama 20 menit sebelum diberikan kepada bayi menunjukan kasus reaksi alergi yang lebih rendah pada bayi-bayi tersebut.
Penelitian Dr Bayer ini kemudian membuka jalan bagi temuan awal ini dan Dr Tao melanjutkannya dengan melakukan uji coba kembali penelitian ini sejak 4 tahun lalu.
"Saya tiba-tiba saja menyadari kalau tingkat sensitivitas atau alergi seseorang pada kacang bisa dikurangi dan bahkan saya bisa menekan lebih besar lagi tingkat kepekaan terhadap alergi kacang dengan menggunakan kacang yang direbus lebih lama dari 20 menit," kata Dr Tao.
"Mengonsumsi kacang rebus hanya akan memberikan perlindungan sebagian saja, jadi tampaknya, baru setelah mengonsumsi secara rutin kacang rebus selama 8 bulan, Anda baru bisa memberikan kacang goreng dan anak yang alergi akan kebal alias tidak menunjukan reaksi alergi,"
Uji klinis mengenai efektivitas kacang rebus sebagai pengobatan ringan dan menengah bagi anak penderita alergi kacang kini sedang dilakukan, metode ini juga tengah dikembangkan kepada pasien yang menderita reaksi alergi yang parah juga terhadap kacang.