REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Tata Air Tri Djoko Sri Margianto mengatakan lima persen pompa air di Jakarta rusak. Padahal pompa air menjadi salah satu kunci untuk mengatasi banjir Jakarta.
"Kalau total pasti saya belum tahu. Saya pikir nggak sampai sepuluh persen yang rusak. Sekitar lima persenlah yang rusak," katanya kepada Republika, Selasa (10/11).
Ia menyebutkan Pemprov DKI memiliki total 446 pompa air yang tersebar di 166 lokasi seluruh Jakarta. Artinya, ada sekitar 22 pompa air rusak.
Kerusakan pompa, lanjutnya, kebanyakan karena sampah-sampah yang menyangkut dan membuat pompa patah. Ia pun menargetkan pada akhir tahun pompa-pompa yang rusak itu bisa selesai diperbaiki dan segera berfungsi sebelum memasuki puncak musim penghujan.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan deras di Jakarta terjadi pada Januari-februari 2016. Sementara pada November-Desember masih berukuran standar dengan intensitas 100-200 mililiter perjam.
Artinya, kata dia, masih ada waktu dua bulan untuk memperbaiki saluran mikro dan pemeliharaan pompa sebelum mengalami musim hujan deras Januari mendatang. Terlebih, memerintahkan kepada walikota masing-masing wilayah untuk menggerakan seluruh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang ada di kelurahan dan kecamatan.
"Mumpung lagi nggak hujan. Kita genjot terus. Jadi SOP (standar operasional prosedur) nya yang kita perbaiki," ujarnya.