Selasa 10 Nov 2015 19:59 WIB

Proses Pencalonan Ketua Umum PB HMI Menuai Polemik

Himpunan Mahasiswa Islam
Foto: Antara
Himpunan Mahasiswa Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) akan digelar 22 November 2015. Sejumlah nama calon ketua umum telah bermunculan. Kongres yang akan digelar selama sepekan di Pekanbaru, Riau, tersebut diharapkan berjalan demokratis. 23 nama sudah terdaftar sebagai calon ketua umum PB HMI periode 2015-2017.

Namun demikian, konflik dalam pencalonan ketua umum mulai mengemuka. Kondisi ini ditandai saat penerimaan berkas calon ketua umum dinilai menyalahi aturan. Fikri Suadu, salah satu calon yang akan maju dalam kongres besok, mengaku mendapat perlakuan diskriminatif dari pihak panitia.

Fikri yang juga menjabat sebagai Direktur Indonesian Hospital and Clinic Watch (INHOTCH) ini sempat tidak diloloskan oleh panitia Kongres HMI ke-29 sebagai calon ketua umum periode 2015-2017. Padahal menurutnya, ia sudah menyerahkan semua berkas yang dijadikan syarat pencalonan ketua umum.

“Semua persyaratan telah lengkap,” terang Fikri. Atas penolakan tersebut ia meminta Majelis Pengawas dan Konsultasi (MPK) HMI untuk untuk memulihkan haknya agar bisa maju sebagai Ketua Umum HMI. Menurutnya, dalam ART HMI, setiap anggota HMI berhak memilih dan dipilih selagi telah memenuhi syarat normatif organisasi. 

Sementara itu, koordinator SC Kongres ke-29 HMI, Amal Sakti mengaku semua kesiapan kongres HMI sudah sesuai prosedur. Ia pun mengaku merespons sejumlah protes yang diajukan selama verifikasi. Dalam kasus Fikri, Steering Commitee, kata dia, menegaskan bahwa calon atas nama Fikri Suadu tidak memenuhi syarat.

"Yang bersangkutan tidak pernah menjabat sebagai pengurus komisariat, syarat itu sudah ditetapkan dalam ART HMI," ujarnya, Selasa (10/11). Ia pun mengaku sudah menyarankan Fikri untuk berkonsultasi dengan MPK HMI.

Secara keseluruhan, kesiapan kongres HMI dinilai sudah maksimal. Kongres yang akan dibuka langsung Presiden Joko Widodo itu diakui telah matang-matang dipersiapkan panitia. "Insya Allah tidak mengulang kericuhan yang terjadi seperti pada kongres sebelumnya di Jakarta," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement