REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI M Zainudin, mengungkapkan, berdasarkan hasil pengembangan yang dilakukan tim Western Quick Fleet Response (WFQR) IV Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) setidaknya ada dua kelompok sindikat besar perompak yang beraksi di sekitar perairan Selat Malaka.
Bahkan, dua kelompok ini juga kerap beraksi hingga di Teluk Jakarta. Dua kelompok sindikat perompak ini merupakan perompak spesialis suku cadang (spare part) kapal dan kendaraan bermotor.
Dua kelompok sindikat itu adalah kelompok M Zakir dan kelompok Waskim. Tidak jarang dalam melakukan aksinya, dua kelompok ini melakukan kerja sama. Hal ini seperti yang terjadi dalam upaya perompakan MV Merlin, yang terjadi pada 22 Oktober silam di perairan Selat Malaka.
Berdasarkan kasus tersebut, tim WFQR IV Koarmabar telah berhasil meringkus sebagian besar anggota kelompok M.Zakir. Terakhir, tim WFQR IV Koarmabar berhasil menangkap anggota dari sindikat Waskim, S alias Gayor di Batam, Kepulauan Riau.
''Kedua sindikat ini adalah spesialis kejahatan pengambilan spare part di atas kapal dengan menggunakan kekerasan. Lokasi operasi pun berpindah-pindah tergantung situasi rapatnya keamanan,'' ujar Kadispenal dalam pesan singkat yang diterima i, Selasa (10/11).
Tidak hanya itu, Kadispenal mengungkapkan, kedua sindikat ini kerap beroperasi di sekitar perairan Selat Malaka, perairan Dumai, dan bahkan hingga Teluk Jakarta. Hingga kini, Zainudin mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pengembangan dari kasus tersebut.
Bahkan, tim WFQR telah berhasil membongkar kedua jaringan sindikat tersebut. ''Mulai dari pelaku-pelaku yang beraksi di kapal sasarannya, gudang penyimpanan barang hasil kejahatan, hingga penadah barang di wilayah Jakarta,'' tutur Zainudin.