Rabu 11 Nov 2015 13:31 WIB

Impor Beras dari Vietnam, JK Klaim demi Rakyat

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham
Wapres Jusuf Kalla
Foto: VOA
Wapres Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan ton beras impor dari Vietnam telah masuk ke tanah air, salah satunya melalui Provinsi Sulawesi Utara. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, beras impor tersebut digunakan untuk menjaga cadangan pangan seiring menipisnya stok beras saat ini.

"Berkali-kali saya katakan yang paling penting pemerintah menyiapkan cadangan nasional yang cukup. Nah termasuk, dari impor tidak apa-apa," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (11/11).

Ia mengatakan, beras impor tersebut sudah masuk ke Indonesia melalui berbagai pelabuhan di tanah air. JK menyampaikan upaya pemerintah ini dilakukan untuk menjaga kebutuhan masyarakat, bukan untuk menjaga citra pemerintah.

"Demi rakyat! Bukan demi hanya satu orang untuk jaga citra, tidak!

Demi menjaga jangan harga beras naik. Karena data BPS itu susah dipertanggung jawabkan, ya."

Lebih lanjut, selama ini pemerintah selalu menyampaikan akan mencapai swasembada beras dalam tiga tahun. Artinya, jika saat ini pemerintah masih mengimpor beras, maka tak menjadi masalah akibat kekeringan yang terjadi di berbagai daerah.

Pemerintah, sambung dia, tidak ingin mengorbankan rakyat jika kebutuhan beras tak terpenuhi. "Memang program pemerintah swasembada kan nanti tiga tahun, bukan sekarang. Lihatlah pidato kampanye kita, 3 tahun bukan. Jadi sekarang kalau jadi impor tidak jadi soal," kata JK.

Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Divre Sulawesi Utara (Sulut) Sabaruddin Amrulla menyampaikan sebanyak 4.800 ton beras impor asal Vietnam telah masuk ke Provinsi Sulawesi Utara.

Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Sulut Ramadin Ruding mengatakan, sebenarnya stok beras di gudang Bulog Sulut cukup hingga Februari tahun 2016. Namun karena ada penambahan dua alokasi lagi maka otomatis harus menambah cadangan beras.

Kendati demikian, ia meminta masyarakat agar tidak khawatir karena stok beras di gudang Bulog masih aman dengan ketahanan 3,5 bulan ke depan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement