Rabu 11 Nov 2015 22:00 WIB

Kemendesa akan Jalin Kerja Sama dengan Jepang

 Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengunjungi desa Bukbuk dan Peletuan Indah, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (31/10).
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengunjungi desa Bukbuk dan Peletuan Indah, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) berisiniatif membangun kerja

sama luar negeri dengan berbagai negara, baik berupa Government to Government(G to G), kerjasama multilateral, maupun kerjasama dengan Organisasi Asing Non-Pemerintah (OINP) untuk mempercepat desa membangun.

Siaran pers Humas Kemendesa PDTT di Jakarta, Rabu, menyebutkan, salah satu negara yang diproyeksikan dapat bekerjasama membangun desa adalah Jepang. Karena itu, Menteri Desa PDTT Marwan Jafar bertolak ke Jepang pada hari Selasa (10/11) untuk mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak yang potensial membantu percepatan pengembangan desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi di Indonesia.

"Kerja sama dengan Jepang kita harap bisa mempercepat akselerasi pembangunan desa di Indonesia. Banyak hal yang bisa kita kerjasamakan dengan Jepang dalam konteks percepatan pembangunan desa," ujar Marwan Jafar yang didampingi sejumlah pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Desa PDTT.

Salah satu agenda dalam kunjungan Menteri Desa PDTT ke Jepang adalah bertemu dengan Gubernur Perfektur Ehime, Tokihiro Nakamura. Pertemuan ini akan membahas kemungkinan kerjasama dalam pengembangan model 'One Village One Product', pertukaran informasi dan pengetahuan, serta  berbagai bantuan tidak mengikat lainnya.

Selain kegiatan tersebut, juga dijadwalkan akan bertemu dengan  Japan International Cooperation Agency (JICA). JICA adalah salah satu Badan Pemerintahan yang mengkoordinir berbagai Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) dari dan untuk pemerintah Jepang.

Diharapkan pertemuan tersebut akan semakin mempererat hubungan kerjasama Indonesia dan JICA yang telah berlangsung sejak tahun 1954. Pertemuan tersebut juga diharapkan akan meningkatkan bantuan pemerintah Jepang yang berupa hibah dan pembangunan infrastruktur di desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

Dalam lawatannya ke Jepang selama lima hari ini, Marwan dijadwalkan bertemu perwakilan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi dan Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang.

Pertemuan ini diharapkan bisa membuka peluang kerjasama dalam bidang peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan berbagai kerjasama di bidang pertanian, kehutanan dan perikanan. Menteri Marwan dijadwalkan akan kembali ke tanah air pada hari Sabtu (14/11) mendatang.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement