REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelesaikan kunjungan kerjanya di Timur Tengah. Selama satu pekan ini Sudirman mengunjungi Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Dalam kunjungannya, Sudirman memberikan pemaparan terkait tatanan pasar migas.
Sudirman menjelaskan, kunjungan kerja ini untuk menindaklanjuti rencana kerja sama investasi yang telah dirintis pada waktu Presiden Jokowi berkunjung ke Timur Tengah bulan September lalu.
Menteri ESDM juga diundang untuk berperan sebagai panelis di dua forum energi internasioonal yaitu EMER6 di Doha, Qatar dan AIDIPEC di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Dalam paparannya, Menteri ESDM menawarkan perlunya mencari keseimbangan baru dalam tatanan pasar migas ke depan, sehubungan dengan berubahnya situasi permintaan dan pasokan akibat tekanan harga minyak dunia.
"Pasar akan dibanjiri supply, teknologi baru akan bermunculan untuk energi baru, dan semua negara sedang bergerak untuk mencari solusi bagi ketahanan energinya," jelas Sudirman melalui siaran pers, Kamis (12/11).
Karena itu, lanjutnya, yang terbaik adalah jika semua pihak secara transparan membuka diri, berdialog dalam suasana saling percaya untuk mencari solusi bersama.
"Dalam situasi sulit, ketika satu pihak mengambil manfaat terlalu banyak, pasti akan memancing reaksi pihak lain untik mengambil manfaat juga dari pada saling merugikan lebih baik berdialog dan mencari pola kerja sama yang sustainable", tutur Menteri Sudirman dalam panel bersama Sekjen OPEC Abdalla Salem el-Badri dan Menteri Energi UAE Suhail al-mazrouei.
Sudirman menilai, tren yang akan berlangsung ke depan berupa perlombaan untuk meningkatkan efisiensi, antara lain dengan mengurangi peran perantara dalam mata rantai pasokan, dari hulu hingga ke hilir.