REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Gubernur Zaini Abdullah dan Wakil Gubernur Muzakir Manaf selalu kompak dalam menjalankan pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Aceh.

"Sekarang tanggung jawab, bola ada di tangan Gubernur dan Wakil Gubernur, bersama tentu juga Wali Nangroe, untuk menjalankan pemerintahan ini dengan sebaik-baiknya," kata Wapres Kalla dalam Puncak Konferensi Internasional 10 Tahun Perjanjian Helsinki di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Ahad (15/11).

Wapres mengingatkan kepada pasangan kepala daerah Tanah Rencong itu bahwa pemerintah yang kompak merupakan kunci suksesnya pemerintahan yang baik.

"Suatu pemerintahan yang baik adalah pemerintah itu sendiri harus kompak, bekerja bersama-sama, saling mengisi," tambahnya.

Apalagi dengan keberadaan Wali Nangroe Aceh serta Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, maka diharapkan pemerintahan dapat berjalan dengan baik tanpa ada gesekan internal di antaranya.

Wapres pun meminta Zaini dan Muzakir untuk memperlihatkan kekompakan dan keakuran mereka di hadapan rakyat Aceh.

"Rakyat mengharapkan senyum Bapak berdua di atas panggung. Saya pun di Jakarta mengharapkan anda bergandengan tangan yang kuat untuk rakyat Aceh," kata Wapres.

Upaya Jusuf Kalla untuk mendamaikan kedua mantan aktivis kelompok separatis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu pun dilakukan saat menabuh Rapai Pasee saat penutupan Konferensi.

Muzakir, yang awalnya berdiri berseberangan dengan Zaini, diminta Jusuf Kalla untuk berpindah tempat di sebelah sang Gubernur. Tamu undangan yang hadir spontan memberikan tepuk tangan meriah atas perlakuan Wapres Kalla tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika