REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Netizen ramaikan jeraring sosial dengan tagar #NotInMyname setelah terjadinya serangan beruntun di Paris, Prancis, pada Jumat (13/11) malam lalu. Hashtag tersebut digunakan untuk menjauhkan agama Islam dari tndakan terorisme.
Tagar ini sebelumnya juga sudah pernah diluncurkan oleh sekelompok masyarakat di London timur stetelah insiden pembunuhan dua pekerja Inggris, Alan Henning dan David Haines, oleh anggota kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Sebagai warga Muslim di Inggris, kami benar-benar mengutuk ISIS. ISIS sudah menyalahgunakan nama Islam dengan tindakan terorisme. Kami mengimbau seluruh umat umat Islam di Inggris untuk bersatu dan mengecam ISIS dan tindakan jahat mereka," kata Active Change Foundation seperti dilansir farsnews.com, Senin (16/11).
Peristiwa penembakan dan pengeboman yang terjadi di enam titik berbeda di Paris telah menewaskan lebih dari 150 orang dan menyebabkan 350 lebih orang luka-luka. Muslim di seluruh dunia mulai dari pemimpin hingga masyarakat umum mengutuk serangan tersebut.