REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kepolisian Prancis melakukan penggeladahan atas rumah-rumah tokoh yang dinilai ekstrimis Islam di seluruh bagian negaranya. Aksi ini menyusul teror yang terjadi Jumat malam. Demikian ujar Perdana Menteri Prancis Manuel Valls, Senin (16/11), dikutip dari Reuters.
Valls menambahkan, intelijen Prancis telah mencegah sejumlah kemungkinan serangan sejak musim panas. Kepolisian, katanya, juga mengetahui rencana penyerangan lain sedang disiapkan terjadi di Prancis. Juga di daerah lain di Eropa.
"Kami menggunakan kerangka hukum dari diberlakukannya kondisi darurat untuk menanyakan mereka yang dipandang termasuk gerakan radikal. Dan semua yang membenci negara ini," ujar Valls lewat siaran radio RTL.
(baca: Atraksi Wisata Paris Berkabung Hingga Selasa)