REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- KM Wihan Sejahtera yang tenggelam di Selat Madura, Senin (16/11) mengangkut 173 penumpang dan awak kapal. Sebelum kapal karam akibat kebocoran, penumpang dan awak kapal berloncatan ke laut.
Fransiskus Nuhan (46), salah seorang korban mengatakan kapal bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya sekitar pukul 08.00 WIB. Berselang 10 menit, dia mengatakan kapal terasa bergoncang, seperti menabrak sesuatu. (Baca Juga: Basarnas Belum Bisa Lakukan Penyelaman Terhadap KM Wihan Sejahtera).
Menurutnya, kapal mengalami kebocoran pada sisi lambung kanan. Menyadari kapal bocor, kapal memutar untuk kembali ke pelabuhan. Tapi karena kondisi kapal semakin miring, ia menuturkan, kapal memilih diam menunggu datangnya bantuan.
Menurut Fransiskus, hingga hampir 40 menit berselang, kapal bantuan belum juga datang. Sementara itu, dia mengatakan badan kapal semakin miring dan masuk ke dalam air.
Anehnya, dia menyebut awak kapal menolak menurunkan sekoci. Akibatnya, penumpang pun semakin panik dan menjerit-jerit meminta pertolongan. "Akhirnya kami pada locat semua ke air," ujar Fransiskus kepada Republika.co.id di tempat penampungan korban di Pelabuhan Tanjung Perak, Senin (16/11).
Menurut Fransiskus, sebelum berloncatan, para penumpang terlebih dahulu memakai pelampung yang tersedia di sejumlah sudut kapal. Setelah penumpang berloncatan ke air, dia mengatakan, beberapa perahu kayu milik nelayan datang membantu.