REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- SMA Negeri 8 Kota Bogor meniadakan kegiatan belajar mengajar pascabanjir yang merendam bangunan sekolah, Senin (15/11). Banjir menyebabkan seluruh ruang kelas tak memadai untuk kegiatan belajar siswa.
"Tidak bisa melakukan proses belajar mengajar, jadi terpaksa diliburkan," ungkap Kepala SMA Negeri 8 Bogor, Atip Suherman.
Hujan lebat yang mengguyur Kota Bogor dan sekitarnya, Ahad (15/11) sore hingga petang membuat sekolah di Jalan BTN, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara itu terendam air. (Baca juga: Warga Enggan Mengungsi).
Disampaikan Atip, air mulai meninggi sejak pukul 18:00 WIB hingga mencapai ketinggian satu setengah meter dan merendam ruang kelas serta pekarangan sekolah.
Ia menyampaikan, sekolah yang berada tepat di samping Kali Ciparigi itu cukup sering mengalami banjir sejak tiga tahun lalu. Namun, menurut Atip, banjir kali ini yang terjadi paling parah.
Alih-alih belajar, dewan guru dan siswa yang hadir hari ini harus membersihkan ruang kelas dan pekarangan sekolah. Pasalnya, lumpur dan kotoran yang terbawa arus kali memenuhi sekolah.
"Kami harus membersihkan 18 ruang kelas, satu ruang guru, dan satu ruang Kepsek," ujar Atip.