Selasa 17 Nov 2015 23:24 WIB

Masyarakat Harus Ikut Waspadai Teroris

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Andi Nur Aminah
Pasukan TNI melakukan patroli di kawasan yang diperkirakan sebagai tempat latihan teroris di Poso.
Foto: reuters
Pasukan TNI melakukan patroli di kawasan yang diperkirakan sebagai tempat latihan teroris di Poso.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat terorisme Universitas Indonesi (UI) I Wawan Hari Purwanto mengatakan menghadapi terorisme tidak hanya dapat mengandalkan pemerintah dan kepolisian saja. Karena dampak dari serangan teror itu justru kepada masyarakat.

"Serangan teror di Paris itu korbannnya masyarakat, tetapi masyarakat saat ini terlalu tidak peduli dengan terorisme dan hanya memasrahkan saja kepada pemerintah," ujar dia kepada Republika.co.id, Selasa (17/11).

Menurut Wawan jumlah aparat saat ini terbatas. Sedangkan tugas aparat tak hanya sekadar menangani terorisme saja. Tanpa adanya kepedulian masyarakat justru ancaman terorisme akan semakin berbahaya.

Saat ini seluruh anggota ISIS di Indonesia masih fokus terhadap peperangan di Irak dan Suriah. Belum ada indikasi mereka akan melakukan penyerangan di Indonesia. Meski demikian, Densus 88 masih terus melakukan operasi. Sebanyak 101 orang yang ditahan dan telah dilepaskan.

Saat ini masih ada lima orang yang diperiksa dan tiga yang telah ditahan . Seluruh tersangka yang dilepas adalah anak-anak dan wanita. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement