REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Jaringan Pendidikan Pemilih Rakyat (JPPR), menemukan sumbangan mencurigakan dalam laporan penerimaan sumbangan dana kampanye (LPSDK) pasangan calon (Paslon) petahana Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Diduga, sumbangan tersebut berasal dari sumber fiktif.
Koordinator JPRR Nasional, Masykurudin Hafidz, mengatakan dugaan sumbangan dari sumber fiktif bermula saat pihaknya menelusuri 19 sumber sumbangan dana kampanye dalam LPSDK Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie.
"Dari 19 penyumbang, semua sudah kami telusuri datanya. Ada dua hal penting yang kami catat. Pertama, soal adanya dugaan penyumbang fiktif, kedua soal jumlah sumbangan yang seragam," kata Masykurudin ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (18/11).
Menurut penelusuran pihaknya, penyumbang yang diduga fiktif atas nama Indra Yogaswara. Dalam dokumen, Indra Yogaswara beralamat di Jalan Villa Duta Sariasih, Ciwaragu, Kabupaten Bandung. Jumlah sumbangan sebesar Rp 50 juta.
"Saat kami klarifikasi menggunakan sambungan telepon. Yang menjawab bukan Indra, melainkan Ibu Rita. Rita sendiri mengaku sebagai warga Subang dan sama sekali tidak mengenal Indra," kata Masykurudin.
Selain itu, dia pun tidak mengetahui perihal Airin dan Benyamin. Karena temuan ini, JPRR telah melaporkan adanya dugaan penyumbang fiktif kepada Bawaslu pusat, Selasa (17/11).
Penelusuran lebih lanjut mengenai akurasi nomor telepon dan jatidiri Indra Yogaswara hingga kini masih terus didalami JPRR. Sebab, ada kemungkinan salah menulis Indra dalam LPSDK oleh tim sukses paslon Airin-Benyamin sebagai penyusun LPSDK.
Lebih lanjut Masykurudin memaparkan adanya dugaan lain mengenai kesamaan jumlah sumbangan dalam LPSDK tim paslon petahana. Dari 19 penyumbang, besaran masing-masing sumbangan sama atau sebesar Rp 50 juta. Besaran senilai sumbangan maksimal inilah yang juga diduga berasal dari satu sumber saja.
"Namun, dugaan ini sifatnya masih lemah. Kami sudah klarifikasi 18 penyumbang dan memang semuanya mengakui memberikan sumbangan kepada paslon petahana," kata dia.
Data yang dihimpun Republika.co.id dari JPRR, ada tiga dari seluruh penyumbang beralamat di Kota Tangsel. Penyumbang lain berasal dari wilayah Banten dan Jawa Barat.
Adapun mayoritas penyumbang diketahui sebagai keluarga paslon, teman kuliah paslon, rekan organisasi, dan anggota DPRD setempat. Jumlah seluruh sumbangan sebesar Rp 1,5 miliar.