REPUBLIKA.CO.ID, Tak ada yang pernah menyangka, pria 26 tahun tersebut kini menjadi buronan. Ia kerap terlihat merokok dan mengobrol dengan pria lain, di bar khusus gay atau homoseksual di tengah Brussels satu bulan lalu.
Seperti dilansir The Australian, pria tersebut adalah Salah Abdeslam. Akhir pekan lalu, dalam serangan yang menewaskan 130 orang di Paris, Abdeslam dapat 'pujian' dikalangan teroris sebagai martir.
Namun ternyata ia kerap mendatangi klub khusus pria di persimpangan Saint-Jacques, pusat kota Brussels. Ia juga dikenal kerap menghisap ganja.
"Kami tahunya ia anak kost, ia selalu bergaul dengan sejenisnya," kata Julien, bartender di klub yang dikunjungi Abdeslam bulan lalu.
Jika hal ini benar, akan mencoreng kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Selama ini ISIS yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan Paris, menganggap homoseksual sebagai kejahatan dan menghukum orang yang diduga gay dengan melemparkan mereka dari gedung tinggi atau merajam mereka.
Tak hanya itu, pelaku perzinaan dipenggal. Peminum dan perokok dibuat cacat atau dicambuk.
Antusiasme Abdeslam menjalani kehidupan malam di Brussels, membuat ISIS rasanya mustahil merekrutnya. Namun polisi Prancis meyakini Abdeslam memainkan peran kunci dalam menyewa dua mobil yang digunakan penyerang. Pria tersebut diyakini telah berpartisipasi dalam serangan dekat teater Bataclan.