REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS) KH Hasyim Muzadi mendorong para cendekiawan dan tokoh Muslim mencegah munculnya gerakan ekstrimisme dan terorisme yang dikomandoi pihak-pihak yang mengatasnamakan Islam.
“Umat Islam Indonesia, mulai dari cendekiawan, ulama, dan para sufi harus tampil ke depan untuk membendung gerakan ekstrimisme dan terorisme tersebut melalui gerakan desiminasi Islam moderat, Islam yang rahmatan lil alamin menuju perdamaian dunia,” kata Kiai Hasyim dalam Konferensi Cendikiawan Muslim, Ulama, dan Sufi se-Dunia IV.
Agar lebih memantapkan hasil acara yang digelar di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang sejak 23-25 November 2015 itu, ia mengundang Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memungkasinya.
Konferensi internasional ini diikuti 500 peserta dari 32 negara, yakni Amerika Serikat, Jerman, Italia, Ukraina, Arab Saudi, Mesir, Syiria, Libya, Yaman, Libanon, dan beberapa negara Asia. Tema yang diangkat, “Upholding Islam as Rahmatan Lil ‘Alamin: Capitalizing Spiritually and Intelectuality Toward Better Life of Human Being”.
Sekaligus akan dilakukan deklarasi shufi network serta deklarasi “Malang Message” tentang pesan Islam moderat yang penuh kedamaian.