REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengajak generasi muda gemar membaca dengan menyelenggarakan "Living Library and Book Talk" sebagai bagian dari Hari Ulang Tahun ke-52 instansi tersebut.
"Banyak tokoh yang mahir di bidangnya karena diawali dengan gemar membaca," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaludin saat menjadi pembicara dalam "Living Library and Book Talk" di Jakarta, Rabu (25/11).
Dia menjelaskan, ketertarikan dirinya dalam dunia antariksa berawal dari hobi membaca. "Karena dulu suka membaca buku dan majalah mengenai antariksa maka kini bisa berkarir di bidang antariksa," katanya.
Untuk itu, kata dia, generasi muda juga bisa memulai dengan gemar membaca karena dapat membawa dampak positif bagi masa depan.
Dia juga berharap acara tersebut dapat memberikan motivasi dan inspirasi serta menularkan semangat gemar membaca serta meningkatkan minat dunia antariksa.
"Konsep living library ini pada dasarnya sama seperti cara kerja perpustakaan, hanya yang berbeda pada kegiatan ini yang menjadi buku adalah manusia dan kegiatan membaca menjadi percakapan," katanya.
Dalam acara tersebut juga diselenggarakan kegiatan "bicara buku" yang mendiskusikan buku karya Prof Eddy Hermawan yang berjudul "Indeks Monsun, Asia - Australia dan Aplikasinya".
Buku tersebut mencoba memberikan jawaban atas fenomena yang menghambat produktivitas pertanian Indonesia.
Buku tersebut juga membahas secara komprehensif mulai dari mekanisme terjadinya monsun hingga dampak anomali yang terjadi.
Eddy Hermawan mengatakan buku tersebut mencoba memformulasikan satu model prediksi dinamika iklim, khususnya curah hujan dan angin dalam satu bentuk indeks monsun yang sesuai dengan kondisi wilayah di Indonesia.