REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Peringatan Hari Ibu nasional 22 Desember mendatang akan dilaksanakan di Nusa Tenggara Timur, sesuai permintaan dari Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Widodo.
"Kekurangan air bersih, angka trafficking yang tinggi juga masalah pernikahan dini yang menimpa para anak perempuan disana. Jadi disana kami akan mendeklarasikan juga NTT sebagai provinsi yang ramah perempuan," ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Perempuan Yohanna Yembise, Rabu (25/11).
Yohanna mengatakan, acara ini bukan hanya sekedar seremonial. Bakal banyak diskusi untuk kembali merefleksikan eksistensi perempuan di Indonesia. Selain itu, akan ada banyak program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Dari kajian yang dilakukan Kemen PPPA menunjukkan bahwa masih banyak perempuan di NTT yang mengalami permasalahan serius. Sehingga jenis kegiatannya dirancang ada deteksi dini kanker, bakti sosial, dan pemberian penghargaan bagi para perempuan yang menginspirasi dan membawa perubahan pada daerah tersebut.