REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) baru saja melakukan perombakan keanggotaan. Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens menilai, perubahan sebagian anggota itu merupakan langkah yang positif.
"Karena, MKD mutlak membutuhkan SDM yang memiliki integritas tinggi," ucapnya kepada Republika.co.id, Rabu (25/11).
(Baca: 'Kasus Setnov Berpotensi Ubah Konstelasi Politik')
Ia melanjutkan, integritas itu sangat dibutuhkan apa lagi dalam menyelesaikan persoalan yang melibatkan Setya Novanto.
Sebab Ketua DPR RI tersebut telah kerap kali terlibat persoalan yang menjadi perhatian publik, salah satunya adalah pertemuan dengan Capres AS Donald Trump.
"Tak heran, stigma negatif sudah melekat pada Setya Novanto," katanya.
Boni berharap, setelah melakukan perombakan, MKD dapat segera bekerja dengan cepat. Karena, lanjut Boni, persoalan yang terkait Setya Novanto itu merupakan pelanggaran yang sudah sangat jelas dan sangat serius.
(Baca juga: Kasus Pencatutan Nama Presiden Jangan Berujung Seperti Pertemuan Setnov-Trumph)