REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Jumlah pemilih pada putaran kedua pemilu Mesir kembali anjlok. Hanya 29,9 persen pemilih yang menggunakan hak suaranya. Angka itu sedikit lebih besar dibanding putaran pertama sebesar 26,6 persen.
Para ahli mengatakan, hasil dari pemilu ini tak bisa terelakkan hanya memilih anggota parlemen untuk menyetujui atau memberi stempel atas setiap kebijakan Presiden Abdul Fattah al-Sisi. Ini mengingat tidak adanya kehadiran dari oposisi.
Pemilu pada putaran kedua berlangsung di 13 dari total 27 Provinsi. Sebanyak 99 daerah pemilihan akan menggelar babak final. Dari 222 kursi yang dipertaruhkan hanya sembilan kandidat memperoleh suara mayoritas.
Pemilihan ini merupakan pertama kali sejak Sisi menggulingkan Presiden dari Ikhwanul Muslimin Muhammad Mursi pada 2013. Jika dibandingkan dengan pemilu pascajatuhnya rezim Husni Mubarak, tingkat pemilih saat ini sangat kecil. Bayangkan, pada putaran pertama saat itu jumlah tingkat pemilih mencapai 62 persen.
Baca juga, Tanpa IM, Partai Islam Kalah Telak Dalam Pemilu Mesir.