REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Panitia Kongres Himpunan Mahasiswa Islam ke-29 membantah adanya kerusakan yang diduga dilakukan kader selama kongres berlangsung. Meski demikian, pihaknya tetap akan melakukan investigasi secara internal.
Jika tudingan kerusakan dan kehilangan terbukti, pihak panitia, lanjutnya, siap melakukan penggantian terhadap seluruh fasilitas yang hilang dan rusak di arena. "Terkait laporan kehilangan dan pengrusakan, penyampaian resmi dari pengelola gedung belum ada. Kami menilai info ini (laporan ke polisi) agar tidak terlalu dikembangkan," kata Ketua Panitia Pengarah Kongres HMI, Amal Sakti di Pekanbaru, Kamis (26/11).
Amal mengklaim situasi aman dan kondusif. Pihaknya menyatakan bahwa semuanya harus kembali ke semangat dan ciri kader HMI yang akademis mengedepankan akal sehat dan menciptakan gagasan yang tepat untuk bangsa.
Sebelumnya pada Rabu (25/11) lalu, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau melaporkan oknum massa HMI ke Kepolisian Resor Kota Pekanbaru karena melakukan pengrusakan sejumlah fasilitas di Gelanggang Olah Raga Remaja setempat. "Kita masih menyelidik laporan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pengelolaan dan Pemeliharaan Gelanggang Olah Raga Remaja (GOR) Remaja, Joko Suyono," jelas Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono.
Dia menjelaskan laporan tersebut termuat dalam pada LP/1366/XI/2015./SPKT3 Polresta Pekanbaru tertanggal 24 November 2015. Dalam laporannya, Joko melampirkan sejumlah fasilitas yang rusak dan hilang seperti peralatan pendingin udara (Air Conditioner), TV Layar Datar 42 Inch, Mikropon, Printer, Handicam, UPS, mesin rumput, Hydrant Box, dan lainnya.
"Secara total terdapat 28 item yang dinyatakan hilang dan rusak dengan total kerugian mencapai ratusan juta rupiah," jelas Putut.