Jumat 27 Nov 2015 21:36 WIB

Kisruh Freeport Dinilai Bisa Timbulkan Efek Domino

Demonstran dari Solidaritas Untuk Pergerakan Aktifis Indonesia melakukan aksi unjukrasa didepan kantor Freeport, Kuningan, Jakarta, Kamis (26/11).  (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Demonstran dari Solidaritas Untuk Pergerakan Aktifis Indonesia melakukan aksi unjukrasa didepan kantor Freeport, Kuningan, Jakarta, Kamis (26/11). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Senior Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai kegaduhan para pejabat tinggi Indonesia terkait PT Freeport Indonesia, harus segera dihentikan. Ia menyarankan segala bentuk pelanggaran yang timbul dari persoalan tersebut diserahkan kepada pihak yang berwenang.

“Jika kisruh ini berlanjut tentu bisa berdampak terhadap stabilitas ekonomi dan politik,” kata Karyono kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/11).

Menurut dia, masalah itu tergolong kasus besar karena menyangkut perusahaan besar bertaraf internasional. Tentu dampaknya terhadap situasi ekonomi dan politik juga besar. Bahkan, yang terlibat dalam polemik ini pun menyeret nama orang-orang besar.

“Jika kisruh ini terus berlanjut bisa menimbulkan efek domino. Karenanya, kisruh ini harus segera diakhiri. Tapi bukan berarti mengakhirinya dengan menghentikan proses yang sedang berjalan,” ujar dia.

Akan tetapi, sambung Karyono, sebaiknya para pengambil kebijakan fokus pada permasalahan yang bersifat substansi, yaitu menyelamatkan aset bangsa dari eksploitasi pihak asing. Menurut dia, seharusnya seluruh kekuatan nasional lebih baik segera bersatu untuk mengedepankan kepentingan bangsa dan negara ketimbang saling bertikai.

“Kepentingan rakyat mesti didahulukan. Bukan malah terjebak ke dalam perangkap konflik. Persaingan antar kartel tidak boleh mengorbankan kepentingan bangsa,” ucap dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement