REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Badai berbahaya menyapu seluruh kawasan di Queensland Tenggara, Ahad (29/11) siang. Dilaporkan angin kencang yang disertai hujan es ini telah menyebabkan puluhan rumah rusak bagian atapnya dan hampir 19 ribu properti dikawasan itu mati listrik.
Badai ini bermula di Queensland Barat pada Sabtu Sore (28/11) dan kemudian bergerak menuju sejumlah pesisir pada Ahad pagi .
Badai ini juga memicu hujan lebat disertai batu es berukuran sebesar bola golf di sejumlah kawasan di pinggiran Kota Brisbane, seperti Rocklea, Acacia Ridge, Archerfield dan Corinda, dan hujan lebat yang mencapai 72 millimeter dalam waktu 32 menit di Harrisville di Scenic Rim.
Badan Meteorologi membatalkan peringatan badai merusak untuk kawasan tenggara queensland sekitar pukul 8:00 malam waktu setempat — satu jam setelah sel badai kedua melewati CBD Brisbane dan wilayah sekitarnya.
Relawan pada Layanan Kedaruratan Negara Bagian (SES) di Ipswich banyak menerima panggilan permohonan bantuan di no telp 101 dari warga yang meminta bantuan, dan sebagian besar berasal dari sekitar Goodna dan Riverview.
Kru SES Kota Brisbane juga melaporkan menerima 27 kali panggilan untuk bantuan, sebagian besar di sekitar Moggill.
Badai ini juga menyebabkan sebagian besar jadwal keberangkatan kereta jurusan Ipswich/Rosewood dibatalkan.
Di Warwick, Gold Coast Barat, badai juga telah merusak bagian atap puluhan rumah dikawasan tersebut.
Salah satu staf kepolisian di Warwick, Ian Buckmaster mengatakan badai disertai angin kencang berkekuatan 125 kilometer per jam.
“Ada banyak pohon tumbang di sepanjang jalan dan kabel listrik juga banyak yang rusak tertimpa pohon,” katanya.
Dewan kota Ipswich, Paul Tully mengatakan badai juga telah merobohkan pohon jacaranda bersejarah di dekat kolam Goodna.
"Pohon ini ditanam oleh geng pekerja pada masa depresi global tahin 1932," katanya di sosial media.
Badai ini juga turut melanda kawasan pesisir Utara New South Wales, dimana layanan darurat sempat dikerahkan menuju sebuah RS di Lismore yang atapnya runtuh diamuk badai.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement