REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Nama Jamie Richard Vardy belum setenar Wayne Rooney atau Diego Costa. Maklum Vardy hanya pemain yang memperkuat klub sekelas Leicester City. Sungguh beda dengan Rooney sebagai juru gedor utama Manchester United atau Costa yang bergemilang gaji selangit dari Chlesea.

Namun, dalam beberapa pekan belakangan, jurang pemisah sebagai penanda kelas antara mereka seolah terhapuskan. Vardy menjelma menjadi penyerang mematikan hingga pekan ke-14 Liga Primer musim 2015/2016 berlangsung.

Pencapaian gol bomber berusia 28 tahun itu justru mampu melebihi pemain mana pun di kompetisi kasta tertinggi negeri ratu Elizabeth. Pada tabel top skorer ia memimpin dengan catatan 14 kali membobol gawang lawan. Unggul empat angka di atas stiker Everton Romelu Lukaku yamg berada di urutan kedua.

Vardy bahkan baru saja memecahkan rekor Ruud van Nistelrooy pada 12 tahun silam. Nistelrooy yang waktu itu berseragam MU pernah mencetak gol dalam 10 laga beruntun di ajang Liga Primer. Vardy unggul satu partai usai membobol gawang David de Gea di King Power stadium.

Tidak banyak yang mengetahui sepak terjang bintang baru Liga Inggris itu. Lima musim lalu, ia pernah memperkuat Stocksbridge Park Steels FC.  Sebuah tim di Northern Premier League. Atau kompetisi yang mempertemukan klub-klub amatir dan tim semi profesional.

Selama berkostum Stocksbridge ia tampil dalam 107 laga dan mencetak 66 gol. Hingga akhirnya dua musim berselang Vardy direkrut Leicester. Sejak 2012, sang bomber telah membela the Foxes dalam 111 pertandingan dan memborong 39 gol.

Berkat kepiawaianya tersebut ia akhinya dipanggil tim nasional Inggris. Hingga saat ini Vardy telah mencatat empat caps bersama the Three Lions.

Ikuti Whatsapp Channel Republika