Selasa 01 Dec 2015 16:34 WIB

Popok Bayi Jadi Sampah Sungai Terbanyak di Yogya

Rep: Yulianingsih/ Red: Indira Rezkisari
Aliran sungai Kali Code, dibawah jembatan Kleringan, jalan Abu Bakar Ali, Yogyakarta.
Foto: Republika/Nico Kurnia Jati
Aliran sungai Kali Code, dibawah jembatan Kleringan, jalan Abu Bakar Ali, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejak 2013 lalu, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta memilliki ulu-ulu atau petugas pembersih sungai dari sampah. Hingga tahun ini ternyata petugas tersebut masih saja rutin melakukan pembersihan sampah di sungai.

"Meski sudah hampir dua tahun tapi samppah masih banyak d sungai-sungai di Yogya," ujar Kasubid Pemulihan Lingkungan BLH Yogya, Piieter Lawoasal, Selasa (1/12).

Saat ini kata dia, BLH memilki 35 petugas pembersihan sungai. Mereka tersebar di  Sungai Winongo 9 orang, Sungai Code 14 orang dan Sungai Gadjah Wong 7 orang serta Sungai Manunggal 5 orang.  Mereka rutin melakukan pembersihan sampah setiapp hari dan bersama dalam satu sungai sepekan dua kali.

"Sampah masih banyak setiap 2 kilometer pembersihan kita peroleh 21 karung sampah dan sebagian besar popok bayi sekali pakai," ujarnya.

Pembersihan bersama dilakukan setiap Selasa dan Kamis secara bergilir. Menurutnya, sampah di sungai tersebut terbanyak berada di tiga kali besar di Yogya yaitu Winongo, Code dan Gadjah Wong.

Sampah-sampah ini kata Pieter, sebagian besar dibuang oleh warga sekitar bantaran sungai. "Peran petugas ini sebenarnya bukan hanya membersihkan sungai dari sampah tetapi juga mengajak masyarakat sekitar kali untuk tidak membuang sampah disungai," ujarnya.

Petugas ini kata Pieter dibayar oleh Pemkot Yogyakarta sebesar Rp 45 ribu sehari setiap kali melakukan pembersihan sungai. Tahun depan gaji mereka akan distandarkan dengan UMR.

Tahun depan akan ditambah 5 orang lagi pembersih sampah di sungai. Dengan begitu jumlahnya akan mencapai 40 orang. Selain itu merejka akan dilengkapi dengan jala untuk menjaring sampah.

"Ini penting karena sudah masuk musm hujan. Jika sampahnya banyak maka aliran air sungai tersendat dan mengakibatkan banjir," kkatamya.

Terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Agus Winarta mengatakan, kebersihan sungai dari sampah memang menjadi impian banyak pihak. Di musim hujan seperti ini, sungai di Yogya rawan banjir. "Jika sungai banyak sampah maka risiko itu akan semakin besar," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement