Rabu 02 Dec 2015 13:49 WIB

Target 2015 tak Tercapai, Pemerintah akan Revisi Target Pajak

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nidia Zuraya
Penerimaan pajak
Foto: Bismo/Republika
Penerimaan pajak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian Bobby Hamzar Rafinus mengatakan, pemerintah masih memiliki kesempatan untuk merevisi target penerimaan pajak pada APBN 2016 yang ditetapkan Rp 1.360,1 triliun. Target pajak bisa direvisi apabila realisasi penerimaan pada tahun ini memang sangat jauh dari yang diharapkan.

"Saya kira selalu terbuka untuk merevisi target pajak tahun depan. Apalagi, kan sudah diagendakan juga bahwa akan ada APBN Perubahan 2016," kata Bobby di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Rabu (2/12).

Bobby mengatakan, target pajak 2016 ditetapkan dengan harapan realisasi penerimaan pajak tahun ini bisa mencapai sedikitnya 90 persen dari target Rp 1.294,2 triliun. Namun pada kenyataannya, kata Bobby, realisasi penerimaan pajak pada tahun ini bahkan paling tinggi diprediksi di kisaran 80-82 persen atau sekitar Rp 1.061 triliun.

Proyeksi realisasi penerimaan pajak yang hanya mencapai 80-82 persen disampaikan oleh Sigit Priadi Pramudito yang baru saja mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Jenderal Pajak pada Senin (1/12). Sigit mundur karena pesimistis bisa memenuhi batas toleransi penerimaan pajak di atas 85 persen. (baca: Sigit: Saya Tidak Berhasil Memimpin Ditjen Pajak)

"Untuk mencapai 85 persen pada tahun ini sulit. Nanti akan terlihat berapa target penerimaan pajak pada tahun depan yang realistis," kata Bobby.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement