REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Panjaitan mengatakan akan menyelidiki cerita sebenarnya dari tragedi penembakan empat orang yang diduga Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua oleh TNI.
"Enggak ditembakin itu, nanti kita lihat," kata Luhut sembari memasuki mobil Lexus RI 16, Rabu (2/12).
Luhut mengatakan tragedi baku tembak memang rawan terjadi di daerah yang sedang berkonflik. Menurut dia, bisa saja TNI melakukan tembakan untuk pertahanan diri. Karena itu, kejadian tersebut harus diverifikasi ulang dan diselediki kembali.
Untuk diketahui, empat warga Kampung Wanapompi, Distrik Angkaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua tewas di tempat setelah ditembak pasukan gabungan TNI/Polri, Selasa (1/12). Salah satu yang tewas diduga panglima Tentara Pembebasan Papua Barat (TNPB) Wilayah Timur, Herik Manitori.
Menurut keterangan Hendrik Kuswarnetan, warga setempat kepada wartawan Republika.co.id, Fitriyan Zamzami, peristiwa bermula pada Senin (30/11) malam. Saat itu, seorang bernama Herik menyampaikan izin mengibarkan bendera Bintang Kejora sebagai bentuk syukuran atas proklamasi kemerdekaan Papua Barat yang jatuh pada 1 Desember. (Baca: Kronologi TNI Tembak Mati Warga Papua).