Rabu 02 Dec 2015 22:32 WIB

Luhut: ISIS Ingin Buat Suasana Indonesia tak Stabil

Red: Nur Aini
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan.
Foto: Republika/Wihdan H
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengemukakan kekerasan akan menjadi langkah terakhir yang akan diambil pemerintah dalam melawan kelompok Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS).

"Kita tidak ingin seperti negara Barat yang pendekatannya menggunakan kekerasan. Itu (kekerasan) pilihan terakhir kita," ujarnya di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (2/12).

Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu menjelaskan, saat ini pemerintah lebih memilih mengimplementasikan soft approach atau pendekatan lunak untuk menanggulangi teror ISIS, yakni dengan pendekatan melalui nilai-nilai agama dan budaya.

Menurut Luhut, walaupun mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, tetapi hal tersebut tidak menjadikan Indonesia bebas dari serangan ISIS.

"Mereka ingin membuat suasana menjadi tidak stabil, seperti di Syiria, Yaman, dan Irak, sedangkan kita tidak mau. Kita memilih hidup penuh keamanan," ungkap Luhut.

Ia juga menuturkan saat ini kelompok teroris tersebut sedang menjadikan Kelompok Syiah sebagai target penyerangan. Kabar ini didapatkan berdasarkan informasi dari intelijen negara.

"Ini informasi dari sumber yang terpercaya. Tapi keamanan khusus sudah disiapkan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polisi," terangnya. (Baca juga: Kapolri Sebut Sejumlah Pejabat Negara Diancam ISIS)

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement