Kamis 03 Dec 2015 10:32 WIB

Memori Kiai Said, Gus Dur, dan Mas Slamet

Rais Am PBNU KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Wakil Ketua Umum PBNU Slamet Effendy Yusuf sedang melakukan hormat kepada bendera merah putih pada acara penutupan Kirab Resolusi Jihad NU, dalam ran
Foto: Republika/Darmawan
Rais Am PBNU KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Wakil Ketua Umum PBNU Slamet Effendy Yusuf sedang melakukan hormat kepada bendera merah putih pada acara penutupan Kirab Resolusi Jihad NU, dalam ran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj banyak menyimpan kenangan manis dalam perjuangan bersama di bawah panji ahlussunah wal jamaah bersama almarhum KH Slamet Effendy Yusuf.

“Sebetulnya beliau (Slamet) orangnya keras dan tegas. Beliau yang training saya di PMII, mengajak demonstrasi ketika pemerintah menggodok UU Perkawinan, mendemo Ali Moertopo, demo memberantas perjudian. Inilah pertama kali dalam hidup saya demo, ya diajak almarhum Mas Slamet,” kenang Kiai Said, Kamis (3/12).

Tegasnya prinsip almarhum Slamet tersebut ternyata malah merekatkan hubungan dengan Said muda sejak dari PMII Yogyakarta. Hingga akhirnya kedua pemuda nahdliyin ini menempuh garis hidupnya masing-masing, lalu dipertemukan kembali dalam satu ceruk organisasi.

Baca: Pesan Terakhir Slamet Effendy pada Bupati Purwakarta

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement