REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sehari sebelum meninggal, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) almarhum Slamet Effendy Yusuf sempat mengeluhkan sesak nafas. Hal itu disampaikan almarhum ketika menjalani wawancara via telepon dengan wartawan Republika.co.id, Hannan Putra, Rabu (2/12) sore.
"Dik, saya sesak nafas, nanti setengah jam lagi saya telepon," kata Slamet dengan nafas tersenggal-senggal. Sekira 15 menit kemudian, almarhum menelpon Republika.co.id untuk melanjutkan wawancara yang masih terpotong. Namun suara beliau masih berat dan terkadang mengambil nafas panjang.
Setelah selesai wawancara, almarhum menanyakan wawancaranya untuk diterbitkan kapan. Tak lupa, ia mohon maaf kalau ada salah dalam penyampaiannya. Slamet kemudian menutup usia pada Rabu malam, sekitar pukul 24.00.
Wawancara Republika.co,id dengan almarhum rencananya akan terbit Jumat (4/12) besok dalam kolom Dialog Jumat di koran Republika. (Baca: Pesan Terakhir Slamet Effendy pada Bupati Purwakarta).