REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Distribusi logistik Pilkada di Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar) diangkut menggunakan kuda.
Koordinator Divisi Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Solok, Yuli Haryasdi mengatakan, sebanyak empat di daerah tersebut sulit diakses kendaraan bermotor karena kondisinya yang masih tanah berlumpur. "Apalagi musim hujan seperti sekarang ini, jalan menuju TPS, tidak bisa dilalui kendaraan bermotor," kata dia, Rabu (3/12).
Ia menjelaskan, kondisi jalan menuju nagari tersebut, masih jalur tanah yang tak rata. Biasanya, ujar Yuli, hanya kendaraan roda dua yang bisa melewati jalur tersebut. Namun, jika musim penghujan, jalur tersebut tidak dapat dilewati kendaraan bermotor. Sehingga, ia melanjutkan, sebanyak empat kotak suara, terpaksa diangkut menggunakan kuda. "Logistik itu diangkut dengan kuda sejak dari kawasan Batu Bajanjang," jelasnya.
Yuli mengatakan, pendistribusian logistik menggunakan kuda, butuh waktu tempuh sekira enam jam perjalanan. Namun, jika menggunakan kendaraan bermotor, perjalanan hanya memakan waktu sekira dua jam. Yuli menambahkan, KPU bekerjasama dengan aparat untuk mengamankan pendistribusian logistik dimaksud. "Aman. Mereka berkerjasama dengan pihak kepolisian," lanjutnya.
Sementara itu, Koordinator Divisi Logistik KPU Sumatra Barat, Fikon menuturkan, KPU menganggarkan Rp 2 miliar untuk pendistribusian logistik Pilkada ke daerah-daerah. Sebab, sejumlah daerah di Sumbar memerlukan akses transportasi khusus karena kondisi geografis. Seperti, menggunakan kapal, boat, sampan bermesin, kuda dan ojek.
Ia mencontohkan, di Kabupaten Solok, terdapat satu nagari yang sulit ditempuh menggunakan kendaraan bermotor, dan harus memakai kuda. Sementara untuk satu kotak suara, tarifnya sekitar Rp 500 ribu. Jumlah kotak yang harus didistribusikan menggunakan kuda, ujar Fikon, sekitar empat sampai lima buah.
"Itu membutuhkan biaya yang besar juga," ungkapnya.