REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Buku adalah jendela dunia untuk memperluas wawasan. Namun kunci untuk mendapatkannya adalah membaca. Dengan meningkatkan kegemaran membaca pengetahuan bangsa Indonesia bisa maju dan berkembang.
Ketua Gerakan Permasyarakatan Minat Baca (GPMB) Provinsi Jawa Barat tahun 2015-2019 Suherman mengatakan kesadaran masyarakat untuk membaca buku sangat memprihatinkan. Masih sedikit sekali budaya membaca diaplikasikan pada kenyataannya.
Padahal, kata Suherman, fasilitas pendukung sudah dibangun. Serta jumlah buku yang semakin dilengkapi. Namun tidak memberikan dampak kenaikan kesadaran membaca.
"Banyak yang minta buku di koleksi perpustakaan desa. Nyatanya setelah banyak diberikan buku minat bacanya juga nggak ada," katanya dalam acara Musyawarah Daerah Pengurus GPMB Provinsi Jawa Barat yang digelar di Gedung Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Bapusipda) Jawa Barat, Bandung, Kamis (3/12).
Tugas meningkatkan kesadaran budaya membaca buku inilah yang menjadi program prioritas GPMB. Tentunya dengan meningkatkan sinergitas dengan lembaga terkait.
Di Provinsi Jawa Barat, aktivitas membaca masyarakat Jawa Barat dinilai masih rendah. Bukan hanya karena minat baca yang menurun tapi juga fasilitas yang belum merata baik wilayah ataupun tempat-tempat yang strategis.
Mantan Ketua GPMB Jawa Barat,Oom Nurohmah mengatakan sarana membaca yang mudah dijangkau masyarakat masih minim. Ini berdampak pada kurangnya aktivitas dan minat membaca masyarakat. "Minat bacanya berkurang karena sarana yang mudah dijangkau juga masih kurang," kata Oom.