REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/12). Kedatangannya dalam rangka meninjau pesawat yang diproduksi PT DI, termasuk helikopter EC 725.
Selama kurang lebih setengah jam, Luhut melihat pembuatan pesawat yang dikerjakan PT DI. Setelah melihat EC 725, Luhut menilai PT DI sudah cukup memberikan prestasi membanggakan.
"Jadi apa yang ditunjukan PT DI saya kira cukup membanggakan. Kalau ada kritik-kritik dari pihak lain saya kita perlu diterima," kata Luhut.
Ia menjelaskan kunjungannya sebagai bentuk tinjauan langsung. Menurutnya PT DI masih hidup dan bisa membuat pesawat kepresiden untuk kelas VVIP.
Melihat langsung EC 725, ia menilai spesifikasi helikopter tersebut sudah bagus dan mumpuni. Tinggal melakukan beberapa penyesuaian seperti yang dibutuhkan pesawat kepresidenan. "Bagus saya sudah lihat sendiri. Bisa digunakan untuk pesawat kepresidenan itu tinggal kita lakukan penyesuaian," ujarnya.
Hal ini juga berdasarkan pada keputusan Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan pembelian pesawat produksi dalam negeri. PT DI pun siap memproduksi helikopter sesuai permintaan pemerintah.
Sesuai instruksi presiden ia juga menyebutkan akan melakukan audit investigasi untuk meredam polemik yang sempat mencuat. Seperti sebelumnya saat berniat membeli helikopter AW101 dari luar negeri. Ia meminta PT DI juga harus siap menerima berbagai kritikan sebagai bentuk evaluasi. "Sikapi dengan positif (kritikan) itu dalam rangka untuk kebaikan semua," ucapnya
Luhut tiba di Lanud Bandara Husein Sastranegara sekitar pukul 10.30 WIB. Usai meninjau PT DI, ia langsunh kembali menuju Jakarta.
Baca juga: PT DI Siap Buatkan Helikopter yang Sesuai Karakter Presiden Jokowi