Jumat 04 Dec 2015 16:09 WIB

Enam Alquran Terjemahan Bahasa Daerah Segera Diluncurkan 2016

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
Terjemahan Alquran
Foto: blogspot
Terjemahan Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah meluncurkan tiga Alquran terjemahan berbahasa Banyumas, Minang dan Dayak, Pusat Penelitian da Pengembangan (Puslitbang) Lektur dan Khazanah Keagamaan Kementerian Agama (Kemenag) akan terus memroduksi Alquran terjemahan berbahasa daerah di Indonesia. 

Rencananya akan ada enam Alquran terjemahan berbahasa daerah lain lagi yang akan segera diterbitkan hingga 2016 mendatang. Kepala Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan, Choirul Fuad Yusuf mengatakan saat ini ada sembilan Alquran terjemahan bahasa daerah sudah dan sedang dikerjakan. Tiga di antaranya telah diluncurkan Kamis (3/12). Sedangkan enam lainnya akan mulai dipublikasikan 2016.

(Baca Juga: Kemenag Luncurkan Alquran Terjemahan 9 Bahasa Daerah).  

"Tiga sudah diluncurkan, Alquran terjemahan berbahasa Banyumasan, Minang dan Dayak. Dan enam lagi akan dipublikasikan 2016, di antaranya, dari Sulawesi Selatan ada terjemahan bahasa Makassar, Toraja. Terjemahan bahasa Bolaang Mongondow dari Sulawesi Utara, Bahasa Kaili Sulawesi Tengah, Bahasa Batak dan satu lagi terjemahan berbahasa Sasak, NTB," katanya kepada Republika.co.id, Jumat (4/12). 

Dia mengakui pembuatan Alquran berbahasa daerah ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan pemahaman Alquran bagi warga masyarakat di daerah yang belum memahami Bahasa Indonesia. Selain itu, adik Kandung Almarhum Slamet Effendy Yusuf ini mengatakan pentingnya Alquran berbahasa daerah sebagai arsip khazanah Islam Indonesia. Juga sebagai dokumentasi terbaik dalam penulisan tata bahasa daerah yang saat ini mulai hilang tergerus bahasa Indonesia.

Saat peluncuran terjemahan Alquran Kamis lalu, Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin mengatakan penerjemahan Alquran ke dalam bahasa daerah memiliki manfaat besar di masyarakat Muslim Indonesia. 

Di antaranya memberikan pemahaman keagamaan umat yang tidak akrab dengan Bahasa Indonesia. Dan dapat  juga membantu pelestarian, konservasi, atau pemeliharaan budaya lokal, khususnya bahasa sebagai unsur terpenting dari suatu budaya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement