REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, berkomitmen melestarikan warisan keunikan linguistik lokal dengan menyusun kamus bahasa Cirebon. Kamus ini akan memuat berbagai kosakata khas sehingga dapat dipelajari khalayak luas.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon Agus Sukmanjaya mengatakan pembuatan kamus ini melibatkan sejumlah ahli dari berbagai latar belakang, seperti akademisi hingga pegiat linguistik. Tujuannya supaya produk pelestarian bahasa itu memiliki bobot nilai yang komprehensif, serta isinya bisa dipahami masyarakat.
“Kita juga sedang berproses menyusun kamus bahasa Cirebon. Tapi di dalam timnya melibatkan komunitas dan pegiat bahasa maupun akademisi,” kata Agus, Jumat (2/2/2024).
Ia menyampaikan sebetulnya beberapa komunitas pernah membuat kamus bahasa Cirebon. Namun program ini tetap dilakukan untuk merawat budaya lokal yang telah diwariskan para pendahulu.
Oleh karenanya, kata dia, pemkot menggandeng Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati, Institut Prima Bangsa sampai Lembaga Bahasa Cirebon guna menggodok berbagai hal yang diperlukan dalam penyusunan kamus tersebut. “Saat ini sedang dalam tahap internal di tingkat mereka, karena secara kelembagaan kita kerja sama dengan perguruan tinggi dan pegiat bahasa,” ujarnya.
Agus menyebut untuk membuat kamus ini, pihaknya tidak begitu bergantung pada anggaran yang tersedia. Artinya penyusunan produk bahasa itu terus berjalan, karena didasari atas kesadaran bersama agar kekayaan budaya dalam bentuk bahasa di Cirebon tetap lestari atau tidak punah di tengah kemajuan zaman.
“Kita ingin pemerintah daerah sebagai pengampu untuk membuat kamus bahasa Cirebon sendiri. Untuk anggaran ini hanya sekitar Rp50 juta. Tapi kami kalau menunggu kondisi ideal, sulit. Jadi kami optimalkan yang ada,” ujarnya.
Menurut dia, dalam progres awal penyusunan ini difokuskan untuk memasukkan kosakata bahasa Cirebon yang digunakan warga lokal ketika berkomunikasi sehari-hari. Ia mengungkap tidak menutup kemungkinan jika penyusunan kamus ini berhasil, nantinya akan ada lebih banyak kosakata bahasa Cirebon yang dimuat.
“Nanti bisa berkembang, tapi fokus kita pada kamus pertama ini lebih ke bahasa sehari-hari yang digunakan, karena untuk sampai ke bebasan itu perlu proses,” ujarnya.
Agus berharap melalui kamus ini seluruh masyarakat, tidak hanya warga lokal bakal tertarik untuk mempelajari bahasa Cirebon.