Sabtu 05 Dec 2015 00:51 WIB

IMM: Skandal Freeport Bak Sandiwara Para Dewa

Demonstran dari Solidaritas Untuk Pergerakan Aktifis Indonesia melakukan aksi unjukrasa didepan kantor Freeport, Kuningan, Jakarta, Kamis (26/11).  (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Demonstran dari Solidaritas Untuk Pergerakan Aktifis Indonesia melakukan aksi unjukrasa didepan kantor Freeport, Kuningan, Jakarta, Kamis (26/11). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Beni Pramula, menuturkan, skandal perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia, yang diduga melibatkan Menteri ESDM Sudirman Said dan Ketua DPR RI Setya Novanto, bak sandiwara para dewa yang mencari keuntungan pribadi dan rakyat Indonesia. Ia meminta publik tidak terkecoh melihat substansi permasalahan tersebut.

“Publik jangan sampai terkecoh dengan sandiwara Freeport ini, skandal Freeport ini kan bukan hanya soal kisruh Sudirman Said dan Setya Novanto, tapi di belakang mereka ada bos-bosnya yang berkonspirasi mencari keuntungan dari negosiasi kontrak Freeport. Skandal Freeport ini high, permainan tingkat tinggi,” kata Beni dalam keterangan tertulisnya yang diterima Jumat (4/12).

Menurutnya, skandal Freeport saat ini merupakan konspirasi tingkat tinggi yang tidak hanya melibatkan Sudirman Said dan Setya Novanto, tapi elit-elit politik di belakang layar. Mereka, kata dia, saling gesek demi meraup keuntungan pribadi dan kelompok.

Beni yang juga presidium Aliansi Tarik Mandat (ATM) itu mengimbau agar elit politik di Indonesia tidak terus menerus bersandiwara memanfaatkan kesengsaraan rakyat. “Janganlah rakyat terus dijadikan korban pertikaian kepentingan politik elit," kata dia.

Ia berharap rakyat Indonesia berpikir jernih melihat persoalan secara lebih mendalam. "Sehingga tidak terprovokasi oleh permainan elit-elit politik negeri ini,” ujar Beni.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement